Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Mengenal Mesin-Mesin Penjahitan

Mesin-mesin penjahitan terutama mesin jahit (dengan berbagai spesifikasi dan penggunaannya) adalah ibarat sebuah jantung dalam tubuh manusia, karena itu industri pakaian jadi atau garmen setidaknya bergantung kepada teknologi yang ada pada mesin-mesin tersebut. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, mungkin dari kita belum menjumpai jenis-jenis mesin khusus yang digunakan sebagai mesin pokok dalam industri pakaian, tetapi saat ini berbagai jenis-jenis mesin penjahitan dengan teknologi yang terbaru dan modern tersebut semakin melengkapi akan kebutuhan suatu desain produk pakaian. Dulu, industri konveksi atau garmen hanya menggunakan mesin jahit biasa ( lockstitch rumah tangga) atau mesin high speed dan mesin obras ( overlock ), maka kini mesin-mesin penjahitan yang digunakan sebagai tiang dalam industri konveksi maupun garmen bermacam-macam jenisnya. Untuk itu, pada pembahasan kali ini akan kita perkenalkan satu per satu jenis mesin yang biasa digunakan di industri tersebut. Mesin Ja

Simbol-Simbol dan Tipe-Tipe Jahitan

Simbol-simbol digunakan untuk menyatakan suatu bentuk jahitan. Pada pembahasan ini, akan dijelaskan berbagai simbol-simbol untuk menyatakan bentuk jahitan (sambung) dan tipe-tipe jahitan dari masing-masing kelas. Pemberian Nomor pada Jahitan Setiap tipe jahitan sambung diberikan kode penomoran sebagai berikut : Digit pertama, angka 1 sampai 8 menunjukkan kelas dari jahitan sambung. Digit kedua dan ketiga, angka 01 sampai 99 menunjukkan perbedaan peletakan (konfigurasi) bahan. Digit keempat dan kelima, angka 01 sampai 99 menunjukkan perbedaan lokasi jarum menembus bahan yang akan dijahit (pada digit kedua dan ketiga). Penggunaan Simbol Simbol-simbol yang digunakan adalah sebagai berikut : Lembaran kain dinyatakan dengan bentuk gambar sebuah garis melengkung. Tidak terbatasnya tepi kain dinyatakan dengan bentuk gambar sebuah garis bergelombang. Batas tepi kain dinyatakan dalam bentuk sebuah garis lurus. Batas tepi kain dinyatakan dalam bentuk sebuah garis lurus dan

Jahitan dan Klasifikasi-nya

Jahitan adalah aplikasi dari serangkaian jeratan pada satu atau lebih lembar kain. Jahitan dapat berbentuk penyambungan, penggabungan, pelipatan, dan hiasan. Untuk mendapatkan jahitan yang baik, maka harus diperhatikan 5 faktor yang berpengaruh, yaitu tipe jahitan, tipe jeratan, mesin jahit yang digunakan, jarum, dan benang jahit. Menurut ISO 4916: 1982, jahitan diklasifikasikan menjadi 8 (delapan) kelas, yaitu sebagai berikut : Kelas 1 Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum, yaitu terdiri dari dua komponen yang digabung pada sisi terbatas yang sama. Jahitan dibuat dengan menempatkan komponen yang satu di atas komponen yang lain, kemudian dijahit. Jahitan kelas ini banyak dipakai untuk penyambungan pada pakaian yang bahannya ringan. Adapun jahitan kelas 1 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :

Jeratan dan Klasifikasi-nya

Penjahitan merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan pakaian yang mempengaruhi mutu dan kualitas pakaian yang dihasilkan. Untuk mendapatkan pakaian yang baik, maka perlu dilakukan proses penjahitan yang cermat dan teliti, pemilihan mesin jahit yang tepat dan penerapan sistem penjahitan yang sesuai. Pada pembahasan ini, akan dibahas penerapan sistem penjahitan berdasarkan klasifikasi jeratan pada pakaian. Walaupun pembahasan yang ada di sini hanya bersifat teoritis belaka, namun setidaknya dapat menjadi panduan pengetahuan bagi operator jahit. Sebenarnya, jeratan pada jahitan yang meliputi klasifikasi dan terminologi tipe-tipe jeratan telah diatur dalam SNI (Standar Nasional Indonesia) Nomor SNI 08-6328-2000, dengan acuan normatif Non SNI ISO 4915: 1981 tentang Textile-Stitch Type - Classification and Terminology. Jahitan dihasilkan dari sejumlah jeratan atau setik yang diperoleh dari satu atau lebih benang jahit melalui gerakan jarum dibantu dengan tangan atau mesin ja

Peta Proses Penjahitan

Peta proses penjahitan adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses penjahitan suatu pakaian dari awal sampai akhir yang dilengkapi dengan informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Peta proses penjahitan dapat digunakan untuk menganalisa waktu yang diperlukan, material yang digunakan, mesin yang dipakai, dan lain sebagainya. Dari informasi-informasi yang tercatat dalam peta proses penjahitan ini dapat diperoleh manfaat, antara lain sebagai berikut : Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah dan jenis mesin yang dipakai Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang diperlukan Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan tata letak ( layout ) mesin Dapat digunakan untuk menghitung waktu (proses) yang diperlukan Dapat digunakan sebagai alat untuk memperbaiki cara kerja Dapat digunakan sebagai alat untuk latihan kerja