Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

Mengenal Mesin-Mesin Penjahitan

Mesin-mesin penjahitan terutama mesin jahit (dengan berbagai spesifikasi dan penggunaannya) adalah ibarat sebuah jantung dalam tubuh manusia, karena itu industri pakaian jadi atau garmen setidaknya bergantung kepada teknologi yang ada pada mesin-mesin tersebut. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, mungkin dari kita belum menjumpai jenis-jenis mesin khusus yang digunakan sebagai mesin pokok dalam industri pakaian, tetapi saat ini berbagai jenis-jenis mesin penjahitan dengan teknologi yang terbaru dan modern tersebut semakin melengkapi akan kebutuhan suatu desain produk pakaian. Dulu, industri konveksi atau garmen hanya menggunakan mesin jahit biasa ( lockstitch rumah tangga) atau mesin high speed dan mesin obras ( overlock ), maka kini mesin-mesin penjahitan yang digunakan sebagai tiang dalam industri konveksi maupun garmen bermacam-macam jenisnya. Untuk itu, pada pembahasan kali ini akan kita perkenalkan satu per satu jenis mesin yang biasa digunakan di industri tersebut. Mesin Ja

Simbol-Simbol dan Tipe-Tipe Jahitan

Simbol-simbol digunakan untuk menyatakan suatu bentuk jahitan. Pada pembahasan ini, akan dijelaskan berbagai simbol-simbol untuk menyatakan bentuk jahitan (sambung) dan tipe-tipe jahitan dari masing-masing kelas. Pemberian Nomor pada Jahitan Setiap tipe jahitan sambung diberikan kode penomoran sebagai berikut : Digit pertama, angka 1 sampai 8 menunjukkan kelas dari jahitan sambung. Digit kedua dan ketiga, angka 01 sampai 99 menunjukkan perbedaan peletakan (konfigurasi) bahan. Digit keempat dan kelima, angka 01 sampai 99 menunjukkan perbedaan lokasi jarum menembus bahan yang akan dijahit (pada digit kedua dan ketiga). Penggunaan Simbol Simbol-simbol yang digunakan adalah sebagai berikut : Lembaran kain dinyatakan dengan bentuk gambar sebuah garis melengkung. Tidak terbatasnya tepi kain dinyatakan dengan bentuk gambar sebuah garis bergelombang. Batas tepi kain dinyatakan dalam bentuk sebuah garis lurus. Batas tepi kain dinyatakan dalam bentuk sebuah garis lurus dan

Jahitan dan Klasifikasi-nya

Jahitan adalah aplikasi dari serangkaian jeratan pada satu atau lebih lembar kain. Jahitan dapat berbentuk penyambungan, penggabungan, pelipatan, dan hiasan. Untuk mendapatkan jahitan yang baik, maka harus diperhatikan 5 faktor yang berpengaruh, yaitu tipe jahitan, tipe jeratan, mesin jahit yang digunakan, jarum, dan benang jahit. Menurut ISO 4916: 1982, jahitan diklasifikasikan menjadi 8 (delapan) kelas, yaitu sebagai berikut : Kelas 1 Pada kelas ini, jahitan dibuat minimum, yaitu terdiri dari dua komponen yang digabung pada sisi terbatas yang sama. Jahitan dibuat dengan menempatkan komponen yang satu di atas komponen yang lain, kemudian dijahit. Jahitan kelas ini banyak dipakai untuk penyambungan pada pakaian yang bahannya ringan. Adapun jahitan kelas 1 dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini :

Jeratan dan Klasifikasi-nya

Penjahitan merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan pakaian yang mempengaruhi mutu dan kualitas pakaian yang dihasilkan. Untuk mendapatkan pakaian yang baik, maka perlu dilakukan proses penjahitan yang cermat dan teliti, pemilihan mesin jahit yang tepat dan penerapan sistem penjahitan yang sesuai. Pada pembahasan ini, akan dibahas penerapan sistem penjahitan berdasarkan klasifikasi jeratan pada pakaian. Walaupun pembahasan yang ada di sini hanya bersifat teoritis belaka, namun setidaknya dapat menjadi panduan pengetahuan bagi operator jahit. Sebenarnya, jeratan pada jahitan yang meliputi klasifikasi dan terminologi tipe-tipe jeratan telah diatur dalam SNI (Standar Nasional Indonesia) Nomor SNI 08-6328-2000, dengan acuan normatif Non SNI ISO 4915: 1981 tentang Textile-Stitch Type - Classification and Terminology. Jahitan dihasilkan dari sejumlah jeratan atau setik yang diperoleh dari satu atau lebih benang jahit melalui gerakan jarum dibantu dengan tangan atau mesin ja

Peta Proses Penjahitan

Peta proses penjahitan adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses penjahitan suatu pakaian dari awal sampai akhir yang dilengkapi dengan informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut. Peta proses penjahitan dapat digunakan untuk menganalisa waktu yang diperlukan, material yang digunakan, mesin yang dipakai, dan lain sebagainya. Dari informasi-informasi yang tercatat dalam peta proses penjahitan ini dapat diperoleh manfaat, antara lain sebagai berikut : Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah dan jenis mesin yang dipakai Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang diperlukan Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan tata letak ( layout ) mesin Dapat digunakan untuk menghitung waktu (proses) yang diperlukan Dapat digunakan sebagai alat untuk memperbaiki cara kerja Dapat digunakan sebagai alat untuk latihan kerja

Daftar Unit Kompetensi Sektor Garmen

Daftar Unit Kompetensi Sektor Garmen adalah merupakan bagian dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang menjadi standar kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki oleh seseorang untuk menduduki jabatan tertentu khususnya di bidang industri garmen dan berlaku secara nasional. Dokumen SKKNI produksi garmen merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dengan Australia melalui program IAPSD (Indonesia Australia Partnership for Skills Development) yang memfasilitasi pengembangan standar kompetensi di bidang garmen. Berikut ini adalah Daftar Unit Kompetensi Sektor Garmen yang dibagi menjadi 4 (empat) bidang unit kompetensi, yaitu produksi, kualitas, SDM, dan pemeliharaan. Daftar Unit Kompetensi Sektor Garmen

Tugas SK Menerapkan Standar Kualitas (QC) Kelas XII Kompetensi Keahlian Garmen SMK Texmaco Semarang

Berikut ini adalah ketentuan dari Tugas Kelompok Standar Kompetensi Menerapkan Standar Kualitas (QC) Kelas XII GM Kompetensi Keahlian Garmen SMK Texmaco Semarang, adalah sebagai berikut : Buatlah kelompok tugas yang terdiri dari 2 - 5 siswa Tugas dikumpulkan dalam dua bentuk, yaitu : Softcopy, dikirim di blog ini Hardcopy, dicetak ( print ) Tugas dikumpulkan paling lambat tanggal 16 November 2011 Materi Tugas : Carilah diberbagai sumber yang dapat dimanfaatkan seperti internet, buku, artikel, majalah, maupun media lainnya materi-materi sebagai berikut : Kelompok 1 , Penerapan Standar Kualitas pada Pakaian Bayi Baju Tidur Kelompok 2 , Penerapan Standar Kualitas pada Pakaian Anak Pakaian Anak Pria (Pakaian Olahraga) Pakaian Anak Wanita (Rok Panjang/Pendek) Kelompok 3 , Penerapan Standar Kualitas pada Pakaian Wanita Dewasa Pakaian Kerja (Blouse, Blazer) Pakaian Dalam (CD/Bra) Kelompok 4, Penerapan Standar Kualitas pada Pakaian Pria Dewasa Celana Panjang Celana P

Tugas SK Mengerjakan Pengepakan Kelas XII Kompetensi Keahlian Garmen SMK Texmaco Semarang

Berikut ini adalah ketentuan dari Tugas Kelompok Standar Kompetensi Mengerjakan Pengepakan Kelas XII Kompetensi Keahlian Garmen SMK Texmaco Semarang, adalah sebagai berikut : Buatlah kelompok tugas yang terdiri dari 2 - 5 siswa Tugas dikumpulkan dalam dua bentuk, yaitu : Softcopy, dikirim di blog ini. Hardcopy, tugas dicetak ( print ) Tugas dikumpulkan paling lambat tanggal 9 November 2011 Materi Tugas : Carilah berbagai bentuk label (di internet, buku, majalah, maupun di media lainnya) sebagai berikut : Price Hangtag Hangtag Hangtag String Ear Sticker

Menilik UKK Garmen Tahun 2010/2011 Lalu

Alhamdulillah sudah hampir 3 tahun ini berjalan, tahun pelajaran ini 2011/2012 Kompetensi Keahlian Garmen SMK Texmaco Semarang akan mengadakan Ujian Kejuruan. Mengingat bahwa ujian baru akan dilaksanakan tahun ini maka setidaknya ada beberapa hal yang perlu saya informasikan kepada peserta didik saya terkait dengan ujian kejuruan ini. Ujian Nasional Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Pakaian Jadi / Garmen diatur dalam Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Prosedur Operasi Standar (POS) dan Kisi-Kisi Uji Kompetensi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Uji Kompetensi Keahlian (UKK) terdiri dari atas dua jenis, yaitu : Ujian Teori Kejuruan Soal Teori Kejuruan (STK) dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda, masing-masing sebanyak 40 butir soal dengan alokasi waktu pengerjaan 120 menit. Ujian Praktik Kejuruan Soal Praktik Kejuruan (SPK) dibuat dalam bentuk penugasan dengan alokasi waktu antara 18 sampai dengan 24 jam yang melibatkan asosiasi profesi/DUDI,

Level Sertifikasi Kompetensi Sektor Garmen

Sertifikat Kompetensi khususnya di bidang garmen dikeluarkan oleh Institusi Pasangan yang telah terdaftar di LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) , yang besarnya biaya ditentukan oleh Institusi Pasangan. Sertifikat dikeluarkan pada saat siswa memperoleh sertifikat kompetensi. Berikut ini adalah level-level yang dapat dicapai oleh seseorang atau siswa untuk memperoleh sertifikat di bidang garmen ini.

Remidi Teori SK Pemotongan Kain Kelas XI GM SMK Texmaco Semarang

Ketentuan pelaksanaan remidial standar kompetensi pemotongan kain adalah sebagai berikut : Kegiatan Remidi akan dilaksanakan dalam bentuk : Soal Tertulis (Uraian) dengan batas waktu pengumpulan jawaban pada tanggal 31 Oktober 2011. Pengumpulan jawaban dapat dilakukan melalui blog ini pada bagian Form Remidi Pemotongan . Peserta didik yang terlambat mengumpulkan jawaban akan dilakukan kriteria pengurangan penilaian berupa : Terlambat 1 hari (24 jam) dari batas waktu pengumpulan, nilai akan dikurangi 10 point Terlambat 1 jam (60 menit) dari batas waktu pengumpulan, nilai akan dikurangi 1 point Peserta didik yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 70 berhak untuk tidak atau mengikuti remidi (test lisan). Peserta didik yang mendapatkan nilai antara 60 - 69 diwajibkan mengikuti remidi berupa test lisan. Peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari 59 diwajibkan mengikuti remidi berupa soal uraian dan test lisan.  Demikian, ketentuan ini dengan harapan agar peserta did

Pengepakan

Pengepakan mempunyai dua fungsi utama, yaitu untuk pengiriman dan penjualan. Pengepakan ini dimaksudkan agar pakaian sampai ke tempat tujuan, tidak mengalami kerusakan dan siap dipakai oleh konsumen. Pengepakan harus kuat dan tertutup rapat, sehingga tidak mudah dirusak oleh pengaruh udara maupun karena penanganan, misalnya jatuh, terlempar, dan lain sebagainya. Pengepakan pakaian dapat dilakukan dalam bentuk tas, kotak karton, dan bungkusan. Dalam perdagangan ekspor, pengiriman pakaian dilakukan dengan menggunakan kontainer. Pakaian yang sudah dipak dalam jumlah tertentu kemudian dimasukkan dalam kontainer dan diangkut dengan kapal ke negara tujuan.

Pemeriksaan Kain

Pemeriksaan kain adalah merupakan salah satu bagian dari pekerjaan pemotongan, dimana pada bagian ini kualitas pakaian ditentukan oleh kualitas bahan. Oleh karena itu, kualitas kain yang tidak sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah disetujui oleh pembeli ( buyer ) hendaknya menjadi perhatian bagi perusahaan, karena kualitas bahan yang tidak sesuai akan berimbas pada maju atau mundurnya sebuah perusahaan. Berikut ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan kain pada industri pakaian jadi.

Pengemasan Benang Jahit

Gambar : indonetwork.or.id Salah satu bahan pembantu pada proses penjahitan adalah benang jahit. Penggunaan benang jahit disesuaikan dengan kebutuhan produksi, bahan dan kemasan untuk benang pun beragam. Dalam hal pengemasan benang jahit, bertujuan untuk mendapatkan hasil penjahitan yang baik dan dapat dibeli seekonomis mungkin dalam jumlah yang besar ataupun kecil. Benang jahit dikemas berdasarkan panjang dan jenis benang jahit sesuai dengan penggunaannya. Kemasang benang jahit terdiri atas setidaknya 8 bentuk kemasan sebagai berikut :

SKKD Garmen : Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Studi Keahlian : Teknik Tekstil Kompetensi Keahlian : Garmen Dasar Kompetensi Kejuruanan Memberikan Layanan Secara Prima Kepada Pelanggan ( Customer Care ) Melakukan komunikasi di tempat kerja Memberikan bantuan untuk pelanggan Bekerja dalam satu tim Melaksanakan Pemeliharaan Kecil Mesin Jahit Mengidentifikasi jenis-jenis mesin jahit Mengoperasikan mesin jahit Memperbaiki kerusakan kecil pada mesin jahit Memelihara mesin jahit Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja Melaksanakan prosedur K3 Menerapkan konsep lingkungan hidup Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan

Sistem Proses Penjahitan

Proses penjahitan adalah merupakan bagian atau dapat dikatakan sebagai inti dari produksi sebuah industri, khususnya industri pakaian jadi atau garmen. Industri pakaian jadi ada yang berkembang mengikuti berkembangnya teknologi mesin-mesin yang digunakan, dan ada juga industri garmen yang hanya menggunakan mesin jahit dengan teknologi secara manual. Tentunya, perbedaan penggunaan teknologi-teknologi tersebut menimbulkan perbedaan dalam hal sistem proses penjahitan untuk memproduksi sebuah pakaian jadi. Namun, korelasi ini harus dikaji terlebih dahulu, hingga pada kesimpulan bahwa dalam industri pakaian jadi terdapat beberapa sistem proses penjahitan, yaitu sebagai berikut :

Jenis-Jenis Setikan pada Proses Penjahitan

Penggarisan mesin jahitan sebagai alat utama dalam proses penjahitan terbagi menjadi 5 jenis, yaitu : Setik Rantai Jenis setik ini ditemukan oleh Parcermie Simoniere, orang Perancis pada tahun 1825 yang juga merupakan jahitan pertama yang dibuat oleh sebuah mesin jahit. Jahitan ini dibentuk hanya oleh sebuah benang di atas, sementara jahitan pada permukaan tampak seperti setik kunci, tetapi jahitan di belakangnya menyerupai sebuah rantai dari kait benang. Setik Rantai Jenis jahitannya bersifat elastis dan awet, tetapi dapat dilepas dengan mudah. Oleh karena itu dipakai untuk menjelujuri dan menutupi kantong, dan juga untuk menjahit kancing sebagai pemakaian khusus, dengan jangkauan penggunaannya yang tidak luas.

Penjahitan Pakaian

Menjahit pakaian merupakan salah satu proses dari pembuatan pakaian. Menjahit pakaian memegang peranan penting, karena nilai dari produk sebuah pakaian tergantung dari teknik pembuatan pakaian yang di dalamnya menerapkan jaminan mutu ( quality control ) tinggi. Pembuatan pakaian sebagai suatu industri memiliki banyak persoalan yang harus diselesaikan, yaitu kemungkinan perkembangan teknologi-teknologi terbaru, khususnya teknologi mesin-mesin penjahitan. Pada beberapa tahun ini, standarisasi pakaian pun telah mencapai kemajuan dan hasil produksi massa telah memenuhi pasaran secara meningkat, dengan perkembangan yang memadai dari penggunaan bermacam-macam mesin-mesin otomatis yang bermutu tinggi, telah membuka pintu bagi industri pakaian (garmen) di masa mendatang.

Pengendalian Mutu Garmen (Bagian 1)

Di era globalisasi, persaingan produk-produk garmen semakin ketat dan keras, dimana setiap pabrik atau perusahaan berusaha memenangkan setiap persaingan dalam memasarkan hasil-hasil produksinya. Perusahaan-perusahaan yang tetap berhasil dan hidup hingga saat ini adalah mereka yang memenangkan pasar. Beberapa syarat untuk memenangkan pasar antara lain adalah produk yang bermutu tinggi dengan harga yang bersaing ( competitive price ), yang kedua hal tersebut diperoleh dengan jalan meningkatkan efisiensi, mutu dan produktivitas.

Unduhan : Contoh Laporan Prakerin Tahun Pelajaran 2011/2012

Berikut ini adalah contoh laporan Praktik Kerja Industri yang dapat diunduh melalui link di bawah ini : Unduh : Contoh Laporan Prakerin Catatan : Ada beberapa bagian dalam contoh ini yang memerlukan perubahan, terutama untuk Bab 2 untuk Landasan Teori. Namun, hal ini tidak mengurangi kesesuaian contoh ini dengan sistematika penulisan laporan yang telah ditetapkan oleh sekolah -walaupun masih secara umum dan belum mendetail-. "Sekolah seharusnya memberikan pemahaman ini kepada peserta didik, memberikan pelatihan penulisan karya ilmiah, pelatihan komputer (aplikasi tulis, spreadsheet, maupun powerpoint), sehingga peserta didik tidak mengalami kebingungan di saat-saat yang dibutuhkan seperti saat ini."

Tipe dan Jenis Kepribadian Seseorang Melalui Status Facebook

Artikel ini merupakan cuplikan artikel dari salah satu website yaitu Psychologymania yang telah kami editing (bahasanya), namun dari keseluruhan isi ini pada intinya tidaklah berbeda dengan konten aslinya. Kami merilis artikel ini karena melihat fenomena bahwa anak muda, remaja, pemuda, dan orang tua saat ini berlomba-lomba untuk "update" mengenalkan dirinya kepada khalayak umum melalui sebuah komunitas atau jaringan sosial online. Akan tetapi dari kita terkadang tidak mengetahui bahwa sesungguhnya setiap status, komentar dan aktivitas yang kita update memiliki makna, yaitu dapat melihat tipe dan jenis kepribadian diri kita. Pada artikel ini dikenalkan pula istilah "facebooker", yang digunakan untuk menamai seseorang yang aktif di jejaring sosial facebook.

Bag. 2 -- Pedoman Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

Apabila pada Bagian 1 menjelaskan tentang Pedoman Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin), maka pada bagian selanjutnya akan dijelaskan tentang Bagian Akhir Laporan. Bagian II Bagian Akhir Laporan Daftar Pustaka Daftar pustaka ialah daftar yang berisi judul buku, artikel, majalah, dan atau bahan lain yang digunakan sebagai referensi dan ada kaitannya dengan isi laporan prakerin. Daftar pustaka disusun secara alfabetis dan disusun berdasarkan nama pengarangnya yang diawali dari huruf A-Z. Ketentuan penulisan daftar pustaka mengikuti ketentuan sebagai berikut :

SAMPLE : Pedoman Penulisan Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) -- Bag. 1

Keterangan : Pedoman penulisan laporan ini dibuat hanya sebagai contoh dan bukan merupakan pedoman baku yang dikeluarkan oleh sekolah --karena memang sekolah belum menetapkan pedoman penulisan laporan ini-- yang semuanya itu digunakan untuk kemudahan dan keseragaman bentuk baik sistematika maupun tata tulis laporan bagi peserta didik . Berikut ini adalah Pedoman Penulisan Laporan Prakerin yang sebelumnya sempat saya susun akan tetapi belum dilegislasi oleh kepala sekolah bagi Peserta Didik Kompetensi Keahlian Garmen Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Texmaco Semarang.

Nilai Standar Kompetensi Menggelar Susun Kain (Kelas XI Kompetensi Keahlian Garmen SMK Texmaco Semarang)

Berikut ini adalah hasil penilaian dari Standar Kompetensi Menggelar Susun Kain untuk Kelas XI Kompetensi Keahlian Garmen Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Texmaco tahun pelajaran 2011/2012. Bagi peserta didik yang gagal atau tidak lulus maka diwajibkan untuk mengikuti REMIDIAL, dengan dikoordinir oleh salah seorang peserta didik yang gagal.  Peserta didik yang lulus standar kompetensi dapat mengikuti program pengayaan untuk menaikkan nilai -- tidak puas dengan penilaian --. mata pelajaran.  Program Pengayaan bagi peserta didik yang lulus harap dikoordinir oleh Ketua Kelas yang bersangkutan untuk menentukan kapan program pengayaan akan dilaksanakan. PERHATIAN ! Peserta Didik yang GAGAL dan tidak menghubungi Guru Mata Pelajaran paling lambat tanggal 4 September 2011, maka dinyatakan telah Gagal dalam menempuh mata pelajaran Menggelar Susun Kain. Unduh Daftar Nilai Menggelar Susun Kain di sini .

Pengumuman Bagi Peserta Didik Kelas X/XI Kompetensi Keahlian Garmen SMK Texmaco Semarang

Berkaitan dengan akan datangnya masa libur Idul Fitri 1432 H yang insya Allah akan dimulai pada tanggal 25 Agustus 2011 s.d 3 September 2011, maka untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan dilakukan via online, yaitu dengan menggunakan media blog ini. Hal ini disebabkan untuk meminimalisasi ketidakefektifan waktu belajar dan pertemuan untuk Standar Kompetensi (SK) berikut ini : Mengerjakan Pemotongan (Cutting) - Kelas XI Menjahit Pakaian - Kelas XI Menggunakan Mesin-Mesin Penjahitan - Kelas X Oleh karena itu, materi belajar dan tugas (baik pemberian tugas dan pengumpulan tugas via online) akan diberikan pada blog ini. (Keterangan : Pengumpulan tugas dilakukan dengan cara mengirimkan melalui email dan dikirimkan ke : enymaftukhah@gmail.com )

Pemberitahuan I (Bag. Pertama)

Peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran saya, maka diwajibkan baginya untuk menggunakan media pembelajaran online ini sebagai pelengkap (suplemen) atas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang telah dilaksanakan secara tatap muka di kelas. Untuk tahun pelajaran 2011/2012 ini, maka : Pemberian Materi/Bahan Ajar Pemberian Soal dan Tugas Pengumpulan Laporan Kegiatan (Praktikum, Pengamatan/Observasi, dan lain sebagainya) Evaluasi Kompetensi Dasar (EKD) Evaluasi Akhir Standar Kompetensi (EASK) dilakukan secara online. Pengumpulan jawaban, tugas atau pekerjaan rumah untuk sementara dilakukan dengan menggunakan surat elektronik (surel) ke : enymaftukhah@gmail.com . Peserta didik diwajibkan untuk menjadi anggota belajar guna memudahkan perpindahan informasi dan pembelajaran secara online. Untuk cara menjadi anggota belajar dapat dilihat di sini , sedangkan cara mengumpulkan jawaban, tugas, maupun laporan-laporan dapat dilihat di sini . Demikian pemberitahuan ini disampaikan, ata

Pengumuman

Disampaikan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara online belum dilaksanakan. Oleh karena itu, peserta didik yang mengikuti standar kompetensi sebagai berikut untuk selalu memperhatikan setiap agenda pembelajaran. Terima kasih atas perhatiannya. Semarang, 29 Juli 2011 Guru Produktif Garmen Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Texmaco Semarang Eny Maftukhah, S.Pd