Langsung ke konten utama

Mengerjakan Pengiriman dan Identifikasi Jenis-Jenis Pengiriman

Mengerjakan Pengiriman adalah merupakan salah satu point standar kompetensi keahlian garmen. Terbatasnya referensi dan kaitannya dengan persoalan garmen, seringkali titik permasalahannya hanya difokuskan kepada pengiriman barang dengan jumlah yang sedikit dari penjahit ke konsumen. Padahal mengerjakan pengiriman garmen adalah persoalan pengiriman dengan jumlah yang sangat besar ke konsumen yang bisa jadi berada di daerah, pulau, benua yang lain.

Melihat persoalan tersebut, di awal tahun 2013 ini, penulis akan membahas permasalahan terkait mengerjakan pengiriman yang dimulai dari memahami pengertian pengiriman hingga melakukan identifikasi jenis-jenis pengiriman.

Pengertian Pengiriman (Shipping)
Produk garmen yang telah dikemas dan melewati uji mutu produk (QC) yang disesuaikan dengan standar kualitas produk dari buyer, selanjutnya siap untuk dikirim kepada pemesan/pembeli (buyer). Pembelian produk garmen bukanlah dalam jumlah ratusan produk, akan tetapi bisa melampaui ratusan ribu produk, sehingga kebutuhan terhadap jenis pengiriman barang mendapatkan perhatian dari industri garmen selaku penjual (seller), mengingat bahwa pembeli kebanyakan berasal dari luar daerah atau luar negeri.

Penjual atau seller dalam hal ini tidak menangani sendiri proses pengiriman barang tersebut, akan tetapi terdapat banyak pihak yang terkait dengan pengiriman di dalamnya. Semua pihak yang terkait itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mekanisme pengiriman suatu barang dari penjual/seller kepada pembeli/buyer. Pihak-pihak tersebut dapat berupa pihak eksportir, perusahaan jasa pengiriman barang, jasa pelayaran/pengapalan, pihak bea cukai (kepabeanan), importir (di negeri asal maupun tujuan) serta institusi-institusi lainnya yang berkaitan dengan pengiriman (ekspor-impor) baik di daerah atau negara asal maupun daerah atau negara tujuan.

Pada bab pengiriman barang jadi/garmen, pembahasan difokuskan pada pengiriman barang ke negara lain, karena pengiriman ini membutuhkan beberapa pengetahuan umum berupa dokumen-dokumen pendukung, materi transportasi dan kargo, aturan internasional terkait pengiriman barang antar negara (batas tanggung jawab, biaya dan pertanggungjawaban asuransi).

Identifikasi Jenis-Jenis Pengiriman
Proses pengiriman suatu barang jadi dari daerah atau negara asal menuju daerah atau negara tujuan (luar negeri) bukanlah sesuatu hal yang sederhana, yang hanya sekadar mengirimkan produk tanpa memperhatikan aspek-aspek yang menyangkut tentang kondisi barang ketika produk diterima oleh pembeli/buyer. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika pengiriman suatu barang, yaitu :
  1. Perlindungan Atas Iklim
    • Perlindungan atas temperatur
      Perlindungan ini dimaksudkan untuk melindungi perubahan-perubahan barang atau produk yang disebabkan oleh temperatur yang tinggi maupun rendah (ekstrim).
    • Perlindungan atas cairan air
      Perlindungan ini dimaksudkan untuk melindungi barang atau produk dari cairan atau air yang bisa saja dapat merusak barang yang dikirim, seperti kandungan garam air laut. Perlindungan dari cairan air ini dapat dilakukan dengan memberi desiccant atau gel silika ke dalam kantong khusus yang terpisah dari barang pada kemasan.
    • Perlindungan atas uap air
      Perlindungan ini dimaksudkan untuk melindungi barang atau produk dari faktor kandungan uap air yang ada di dalam kemasan. Kandungan uap air bisa saja muncul pada barang apabila terjadinya perubahan suhu yang ekstrem atau bisa saja disebabkan oleh tujuan pengiriman barang yang berada di negara atau wilayah yang jauh, waktu pengiriman yang lama, serta menggunakan alat transportasi kapal laut.
    • Perlindungan atas sinar (solar) secara langsung
      Perlindungan ini dimaksudkan untuk melindungi barang atau produk dari cahaya terutama sinar matahari yang dapat merubah warna dan kualitas pada pakaian.
  2. Aspek Pembiayaan
    • Biaya angkutan/transportasi
      Aspek yang harus diperhatikan adalah biaya angkutan terhadap barang/produk jadi. Hal ini dipengaruhi oleh desain kemasan dari barang, termasuk alat/bahan pengemasan tambahan yang diperlukan untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan selama pengiriman barang. Pertimbangan yang lain adalah tentang alternatif angkutan ke tempat tujuan. Apakah menggunakan kereta api, truk, kapal laut atau menggunakan transportasi udara.
    • Biaya penimbunan dan handling
      Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah biaya penimbunan barang atas produk yang akan dan belum terkirim.
    • Biaya distribusi
      Biaya transportasi biasanya ditetapkan berdasarkan berat (dimensi vulominous atau volume). Hal yang perlu diperhatikan dalam hal distribusi adalah biaya minimum cost per trip. Biaya transportasi ratenya tergantung pada jarak dan nilai dari barang yang diangkut. Begitu pula dengan desain kemasan yang akan berpengaruh terhadap biaya distribusi.
    • Biaya pengemasan
      Berat dari kemasan suatu barang atau produk merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya freight rate. Hendaknya melakukan perhitungan terlebih dahulu dengan menentukan berat maksimum dari kemasan, termasuk di dalamnya berat maksimum dari setiap paket. Perhitungan biaya juga diperlukan untuk menghitung biaya langsung maupun tidak langsung.
Dari beberapa aspek tersebut di atas, maka pengiriman suatu produk atau barang dari penjual/seller kepada pembeli/buyer dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan atas aspek-aspek suatu produk maupun ditentukan langsung oleh buyer.