Langsung ke konten utama

Jenis-Jenis Setikan pada Proses Penjahitan

Penggarisan mesin jahitan sebagai alat utama dalam proses penjahitan terbagi menjadi 5 jenis, yaitu :
  1. Setik Rantai
    Jenis setik ini ditemukan oleh Parcermie Simoniere, orang Perancis pada tahun 1825 yang juga merupakan jahitan pertama yang dibuat oleh sebuah mesin jahit. Jahitan ini dibentuk hanya oleh sebuah benang di atas, sementara jahitan pada permukaan tampak seperti setik kunci, tetapi jahitan di belakangnya menyerupai sebuah rantai dari kait benang.
    Setik Rantai
    Jenis jahitannya bersifat elastis dan awet, tetapi dapat dilepas dengan mudah. Oleh karena itu dipakai untuk menjelujuri dan menutupi kantong, dan juga untuk menjahit kancing sebagai pemakaian khusus, dengan jangkauan penggunaannya yang tidak luas.
  2. Setik Kunci
    Jenis setik ini adalah jenis setikan yang paling banyak dipakai, khususnya digunakan pada mesin jahit rumah tangga. Setik kunci memiliki struktur berupa benang atas dan benang bawah dari jahitan menyilang di tengah-tengah tebal kain. Apabila dibandingkan dengan jahitan jenis yang lain, jahitan setik kunci kurang elastis dan kurang kuat untuk benang dengan kekuatan yang sama. Tetapi jahitan ini mempunyai beberapa ciri yaitu jahitan susah dilepas, dan memungkinkan membuat setik balik karena tiap setik adalah bebas, dan jahitannya sama pada kedua belah kain.
    Setik Kunci
    Jahitan kunci tidak hanya dipakai untuk jahitan biasa, tetapi juga digunakan untuk setik atas, lubang kancing, dan setik zig-zag yang menghasilkan jahitan yang elastis sesuai dengan elastisitas kain (contohnya pada kain rajut).
    Setik Zig-Zag
  3. Setik Rantai Ganda
    Setik rantai ganda dibentuk oleh dua buah benang dari benang jarum dan benang bawah. Pada permukaan, tampak seperti setik kunci, tetapi di belakangnya berbentuk rantai dari benang atas dan bawah yang digabungkan.
    Setik Rantai Ganda
    Setik rantai ganda memiliki ciri yaitu mudah lepas, karena tiap setik tidak bebas terhadap yang lain, dan jika satu ujungnya dibuka, maka seluruh jahitan akan terlepas. Jahitannya mempunyai kekuatan yang bagus, dan tidak menyebabkan banyak kerutan. Pemotongan benang pada setik ini tidak banyak terjadi, karena tidak memerlukan sebuah bobbin untuk benang bawah dan putaran dari benang atas melalui kaitan dari tiap setik.
  4. Setik Overedge
    Jahitan setik overedge memiliki ciri yaitu jahitan ini seolah-olah membentuk penutup dari tepi kain. Penggunaannya banyak dipergunakan untuk menjahit dua kain menjadi satu, merapikan tepi kain, dan digunakan sebagai hiasan. Jahitan setik ini digunakan untuk menjahit bagian tepi, maka pemakaian benangnya pun lebih banyak dari pada setik kunci atau setik kunci ganda., tetapi jahitan setik overedge ini lebih elastis. Setik overedge memiliki 16 macam jahitan, dengan jenis jahitan yang khas adalah jarum tunggal 3 benang setik overedge dan setik jarum ganda 5 benang, yang tampak seperti pada gambar di bawah ini :
    Jarum Tunggal 3 Benang Setik Overedge
    Setik Pengaman Jarum Ganda 5 Benang
    Setik overedge yang dihasilkan melalui jarum tunggal 3 benang dapat ditunjukkan dengan model jahitan sebagai berikut :
    Jahitan Jarum Tunggal 3 Benang
    Jahitan setik jarum ganda 5 benang dipergunakan untuk menempelkan lengan baju, dan jahitan pinggir dari pakaian kemeja. Model jahitan setik jarum ganda 5 benang dapat ditunjukkan dengan gambar di bawah ini.
    Jahitan Jarum Ganda 5 Benang
  5. Setik Jahitan Rata
    Setik jahitan rata memiliki ciri yaitu sangat elastis dan kuas, sehingga sering digunakan untuk pakaian dalam dari kain rajut. Setik jahitan rata terdiri atas bermacam-macam jenisjahitan dengan jumlah jarum antara 1 sampai 4 buah. Berikut ini adalah contoh gambar yang menunjukkan jenis dari setik jahitan rata, yaitu jahitan dari 3 jarum 5 benang.
    Setik Jahitan Rata (3 Jarum 5 Benang)
    Sedangkan model jahitan dari 3 jarum 5 benang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
    Jahitan dari Setik Jahitan Rata (3 Jarum 5 Benang)
Berdasarkan jenis-jenis setik penjahitan di atas, maka berbagai mesin-mesin penjahitan yang ada saat ini digolongkan menurut jenis jahitan dan penggunaannya. Bagaimanapun juga, mesin-mesin jahit harus dipilih yang sesuai untuk hasil yang akan dibuat sesuai dengan masing-masing proses.

Sumber Pustaka : N. Sugiarto H & Shigeru Watanabe. Teknologi Tekstil. Jakarta : Pradnya Paramita, 2003

Komentar