Langsung ke konten utama

Pemeriksaan Kain

Pemeriksaan kain adalah merupakan salah satu bagian dari pekerjaan pemotongan, dimana pada bagian ini kualitas pakaian ditentukan oleh kualitas bahan. Oleh karena itu, kualitas kain yang tidak sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah disetujui oleh pembeli (buyer) hendaknya menjadi perhatian bagi perusahaan, karena kualitas bahan yang tidak sesuai akan berimbas pada maju atau mundurnya sebuah perusahaan. Berikut ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan kain pada industri pakaian jadi.
  1. Alat Pemeriksa Kain
    • Mesin Pemeriksa Kain (Clotch Inspection Machine)
      Sumber : Asia Thai Product, Ltd., Part.
      Mesin ini digunakan untuk memeriksa cacat yang terdapat pada bahan yang akan dipotong, lebar dan panjang kain pada tiap gulungan. Dari pemeriksaan ini dapat diketahui jumlah cacat tiap gulungan dan dibandingkan dengan standar cacat kain, sehingga akan dapat ditentukan apakah kain tersebut bisa dipotong atau tidak. Apabila jumlah cacat melebihi ketentuan standar, sebaiknya tidak digunakan, karena akan menimbulkan banyak cacat dan tidak efisien.
    • Stiker
      Kertas dengan warna menyala pada bagian bawahnya terdapat perekat, digunakan untuk memberi tanda pada tempat ditemukannya cacat, sehingga akan memudahkan dalam pemotongan.
  2. Cara Pemeriksaan Kain
    Sebelum dilakukan pemotongan, maka tiap-tiap gulungan kain harus diperiksa, yang meliputi lebar kain tiap gulungannya, panjang kain tiap gulungan, dan jumlah cacat yang ada pada tiap-tiap gulungan. Pemeriksaan kain dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
    • Menggunakan Tangan (Manual)
      Berikut ini adalah proses pemeriksaan kain menggunakan tangan (manual) :
      • Tiap gulungan dibuka, kemudian diukur lebar dan panjangnya dengan alat ukur kain (meteran).
      • Catat dan pisahkan untuk kain yang mempunyai lebar dengan selisih 2 inchi dari ketentuan, dan panjang dengan selisih 1 meter dari ketentuan. Hal ini untuk memudahkan penyusunan kain. Kain yang tidak sesuai dengan ketentuan dapat dikembalikan kepada penjual, dengan syarat apabila tidak menimbulkan kerugian bagi pembeli.
      • Tiap gulungan dibuka dan diperiksa secara visual untuk melihat cacat yang ada, kemudian berikan tanda pada bagian yang cacat dengan stiker dan selanjutnya dinilai dan dihitung jumlah cacat yang ada. Pemberian tanda pada tempat yang cacat dimaksudikan agar memudahkan dalam penyusunan dan pemotongan. Apabila cacat melebihi dari ketentuan, sebaiknya dikembalikan atau ditolak karena akan menimbulkan kerugian.
    • Menggunakan Mesin Inspeksi Kain (Clocth Inspection Machine)
      Berikut ini adalah proses pemeriksaan menggunakan mesin inspeksi kain :
      • Tiap gulungan dipasang pada alat pemeriksaan kain kemudian dijalankan. Alat ini berupa meja datar dengan posisi miring terbuat dari kaca dan di bagian bawah dilengkapi dengan lampu yang sangat terang. Pada saat kain berjalan akan terlihat cacat yang kemungkinan ada, dan pada cacat tersebut diberikan tanda dengan stiker, kemudian diukur dan dinilai besarnya cacat. Secara otomatis, mesin tersebut akan menunjukkan jumlah cacat yang ada.
      • Tiap gulungan secara otomatis dapat diukur panjang maupun lebarnya yang dapat dilihat pada alat tersebut. Alat ini pada umumnya digunakan oleh industri besar.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memilih bahan baku yang betul-betul baik, sehingga diperoleh efisiensi dalam pemakaian bahan dan juga mendeteksi cacat atau hal-hal lain yang akan mempengaruhi produk, sehingga dapat dihindari terjadinya produk cacat pada akhir proses.
Berikut ini adalah berbagai jenis cacat kain, yaitu :
  • Cacat tenun
    Adalah cacat yang disebabkan pada waktu proses penenunan. Contoh cacat tenun dapat disebabkan oleh sambungan benang, putus benang, dan lain sebagainya.
  • Cacat warnaAdalah cacat yang disebabkan pada waktu proses pencelupan. Cacat warna ini dapat berupa warna tidak rata atau belang, dan perbedaan grade warna.
  • Cacat motif
    Adalah cacat yang disebabkan pada waktu printing. Cacat ini dapat berupa motif yang terputus, motif yang tidak rata, atau penyambungan motif bergeser.
Untuk penilaian cacat dapat digunakan acuan yaitu Standar Penilaian Cacat Kain SNI 08-0891-1989

Lebar dan panjang kain dalam tiap gulungan kain mempengaruhi penyusunan kain dan efisiensi bahan. Marker yang dibuat selalu berdasarkan lebar kain yang ditentukan sehingga apabila lebar kain kurang dari ketentuan, maka akan mempersulit dalam pemotongan, karena harus membuat marker baru yang akan menimbulkan pemborosan waktu, bahan, dan biaya. Untuk kain yang mempunyai lebar dan panjang kurang dari ukuran yang telah ditentukan, sebaiknya dipisahkan atau dikembalikan.

Komentar