Langsung ke konten utama

Sistem Proses Penjahitan

Proses penjahitan adalah merupakan bagian atau dapat dikatakan sebagai inti dari produksi sebuah industri, khususnya industri pakaian jadi atau garmen. Industri pakaian jadi ada yang berkembang mengikuti berkembangnya teknologi mesin-mesin yang digunakan, dan ada juga industri garmen yang hanya menggunakan mesin jahit dengan teknologi secara manual. Tentunya, perbedaan penggunaan teknologi-teknologi tersebut menimbulkan perbedaan dalam hal sistem proses penjahitan untuk memproduksi sebuah pakaian jadi. Namun, korelasi ini harus dikaji terlebih dahulu, hingga pada kesimpulan bahwa dalam industri pakaian jadi terdapat beberapa sistem proses penjahitan, yaitu sebagai berikut :

  1. Sistem Penjahitan Secara Keseluruhan (Make Through)
    Penjahitan dengan sistem ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
    • Seorang penjahit melakukan penjahitan pada sepotong pakaian dari awal sampai akhir, dan bila perlu pindah ke mesin jahit lain untuk mengerjakan jahitan khusus.
    • Seorang penjahit melakukan penjahitan pada sepotong pakaian dari awal sampai akhir dan untuk jahitan-jahitan tertentu dikerjakan oleh penjahit khusus, misalnya pasang kancing, lubang kancing, obras, dan bartack atau stress.
    Susunan mesin diatur supaya mesin-mesin khusus dengan mudah dapat melayani kelompoknya.

    Sistem penjahitan secara keseluruhan ini banyak dilakukan oleh pengusaha industri kecil, karena tidak memerlukan penggunaan tenaga kerja yang cukup banyak, serta dapat menyesuaikan sarana dan kemampuan yang dimiliki.
    Keuntungan dari sistem penjahitan ini antara lain :
    • Mudah dilakukan untuk penjahitan pakaian dalam jumlah kecil dengan model dan corak pakaian yang selalu berubah-ubah.
    • Ruangan yang diperlukan relatif kecil, karena sesudah pemotongan langsung diberikan tukang jahit dan sesudah selesai langsung diberikan ke bagian berikutnya. Jadi, tidak memerlukan tempat untuk penyimpanan barang dalam proses.
    • Mesin dapat digunakan secara maksimal dan jumlahnya dapat menyesuaikan kemampuan pengusaha.
    Kelemahan dari sistem ini adalah sebagai berikut :
    • Diperlukan penjahit yang serba bisa karena harus menguasai semua jahitan dari awal sampai akhir.
    • Karena perubahan model yang cepat maka dituntut kecepatan dan ketepatan dalam penyelesaian karena harus segera dipasarkan.

  2. Sistem Penjahitan Secara Kelompok (Single Line System)
    Pada metode ini, operator jahit diatur dalam kelompok-kelompok yang menjahit bagian-bagian atau komponen-komponen tertentu. Misalnya, kerah, kantong, manset, dan sebagainya untuk kemudian dijahit perakitan oleh kelompok yang lain sampai menjadi pakaian. Tiap kelompok menjadi tanggung jawab seorang pengatur atau supervisor.
    Urutan mesin diletakkan berdekatan sesuai dengan urutan proses pengerjaan, tidak berdasarkan jenis mesin yang digunakan. Metode ini dapat dikategorikan sistem spesialisasi dan prinsip kerjannya berdasarkan "product layout".
    Metode ini umumnya diterapkan pada industri menengah dan industri besar dengan jumlah produksi yang cukup besar.
    Keuntungan dari sistem ini antara lain :
    • Tukang jahit hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu saja, sehingga mudah untuk melatih operator dalam waktu yang relatif singkat.
    • Pengawasan produksi lebih mudah dilakukan karena masing-masing kelompok ada yang bertanggung jawab langsung.
    • Dapat dilakukan untuk pesanan yang cukup besar dan dengan jahitan-jahitan yang agak rumit.
    Kelemahan dari sistem penjahitan ini adalah :
    • Kurang fleksibel untuk perubahan model yang dibuat, karena harus dilakukan pengaturan tata letak mesin sesuai dengan produk yang dibuat.
    • Diperlukan jumlah dan jenis mesin yang cukup banyak.
    • Diperlukan ruangan yang cukup luang dari masing-masing kelompok.
  3. Sistem Penjahitan Secara Bertahap (Progressive Line System)
    Pada metode ini, seorang operator jahit hanya melakukan satu jenis pekerjaan baik berupa penjahitan atau bukan penjahitan dari bagian urutan proses yang telah ditentukan. Pembagian dari tiap-tiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan urutan proses dari masing-masing jenis pakaian yang dibuat. Operator jahit ini merupakan operator-operator spesialis dan sebagian besar menggunakan mesin-mesin khusus (otomatis) dengan tambahan peralatan yang memudahkan penjahit. Karena sifatnya yang progresif (bertahap) maka pengaturan mesin mengikuti aliran dari urutan proses pengerjaannya. Supervisor harus menguasai teknik-teknik menjalankan meisn dan mengatur keseimbangan produksi.
    Sistem penjahitan ini sangat sesuai untuk pesanan dalam jumlah yang besar dari jenis dan model pakaian yang sama atau jarang berubah. Metode ini dikategorikan sistem spesialisasi dan prinsip kerjanya berdasarkan "product layout". Umumnya dilakukan oleh industri besar dengan jumlah produksi yang besar dan modelnya jarang berubah.
    Keuntungan-keuntungan dari sistem ini antara lain :
    • Kemampuan produksi tinggi, sangat efektif untuk jumlah produksi besar.
    • Operator jahit cukup menguasai satu jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga lebih mudah melatih operator dalam waktu yang relatif singkat.
    • Karena pekerja hanya terpusat pada satu jenis pekerjaan, maka keterampilan pekerja lebih cepat meningkat dan kecermatan kerja tinggi.
    • Dapat dicapai keseragaman mutu produk, karena pekerja hanya mengerjakan satu bagian pekerjaan tertentu.
    • Ongkos kerja lebih murah karena tidak diperlukan pekerja dengan keterampilan yang menyeluruh dari produk yang dibuat.
    Kelemahan-kelemahan dari sistem ini ialah :
    • Diperlukan ruangan yang luas serta jumlah mesin dan tenaga kerja yang cukup banyak.
    • Tidak menguntungkan untuk jumlah produksi yang kecil.
    • Tidak dapat diterapkan untuk produk yang sering berubah model, karena harus dilakukan perubahan tata letak mesin dan pengaturan keseimbangan.
    • Adanya ketergantungan di antara pekerja sehingga mengakibatkan timbulnya waktu menunggu yang berakibat langsung terhadap kecepatan produksi.
Penerapan dari berbagai sistem penjahitan di atas, sangat tergantung dari tujuan dan kemampuan perusahaan. Di samping itu juga jumlah dan jenis-jenis model pakaian yang diproduksi.
Dengan melihat keuntungan dan kerugian dari masing-masing sistem penjahitan, seorang pengusaha akan dapat memilih sistem mana yang paling cepat dan menguntungkan.

Komentar