Langsung ke konten utama

Jeratan dan Klasifikasi-nya

Penjahitan merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan pakaian yang mempengaruhi mutu dan kualitas pakaian yang dihasilkan. Untuk mendapatkan pakaian yang baik, maka perlu dilakukan proses penjahitan yang cermat dan teliti, pemilihan mesin jahit yang tepat dan penerapan sistem penjahitan yang sesuai.

Pada pembahasan ini, akan dibahas penerapan sistem penjahitan berdasarkan klasifikasi jeratan pada pakaian. Walaupun pembahasan yang ada di sini hanya bersifat teoritis belaka, namun setidaknya dapat menjadi panduan pengetahuan bagi operator jahit.

Sebenarnya, jeratan pada jahitan yang meliputi klasifikasi dan terminologi tipe-tipe jeratan telah diatur dalam SNI (Standar Nasional Indonesia) Nomor SNI 08-6328-2000, dengan acuan normatif Non SNI ISO 4915: 1981 tentang Textile-Stitch Type - Classification and Terminology.

Jahitan dihasilkan dari sejumlah jeratan atau setik yang diperoleh dari satu atau lebih benang jahit melalui gerakan jarum dibantu dengan tangan atau mesin jahit yang dilengkapi dengan alat lain, seperti sekoci atau looper. Pakaian dibuat dengan cara menggabung atau menyambung komponen-komponen pakaian dengan jalan menjahit.

Jeratan dapat terbentuk dengan cara :
  1. Intralooping
    Adalah jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang dan dikait oleh lengkungan berikutnya dari benang yang sama. Adapun intralooping dapat digambarkan sebagai berikut :
    Jenis Jeratan Intralooping
  2. Interlooping
    Adalah jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang atas yang dikait oleh lengkungan benang bawah. Adapaun interlooping dapat digambarkan sebagai berikut :
    Jenis Jeratan Interlooping
  3. Interlacing
    Adalah jenis jeratan yang terbentuk dari sebuah lengkungan benang atas melingkar pada lengkungan benang bawah. Adapun interlacing dapat digambarkan sebagai berikut :
    Jenis Jeratan Interlacing
Menurut ISO 4915-1981, jeratan (stitch) diklasifikasikan menjadi 6 kelas sebagai berikut :
  1. Kelas 100: Jeratan Rantai
    Jeratan rantai (chain stitches) terbentuk dari satu atau lebih benang jarum dengan karakteristik intralooping. Satu atau lebih benang jarum dilewatkan menembus bahan membentuk lengkungan, kemudian lengkungan tersebut dijeratkan pada lengkungan yang terjadi berikutnya.
    Jahitan dari jeratan ini mempunyai sifat kokoh dan elastis, tetapi mudah terlepas apabila terjadi benang putus atau ujung benang akhir tidak diamankan. Jeratan ini banyak digunakan untuk penjahitan yang memerlukan kekuatan yang tinggi namun mudah dilepas.
    Misalnya, kantong gandum, semen, beras, dan lain-lain.
    Dalam industri pakaian jadi, jeratan ini jarang digunakan, kecuali untuk tempat yang tidak berbahaya, seperti lipatan kaki. Jeratan rantai dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan bentuk lengkungan benangnya, mulai dari tipe 101 sampai tipe 108. Tipe jeratan rantai dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
    Jeratan Rantai Tipe 101
    Jeratan Rantai Tipe 103
    Jeratan Rantai Tipe 104
  2. Kelas 200: Jeratan Jahitan Tangan
    Jeratan jahitan tangan (originated as hand stitches) terbentuk dari satu benang yang dilewatkan menembus bahan dengan menggunakan jarum tangan. Jeratan ini digunakan sebagai jahitan pembantu, misalnya pada jelujur, sum, dan lain-lain. Jeratan jahitan tangan dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan bentuk lengkungan benangnya, mulai dari tipe 201 sampai tipe 220. Tipe jeratan jahitan tangan dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
    Jeratan Jahitan Tangan Tipe 202
    Jeratan Jahitan Tangan Tipe 204
    Jeratan Jahitan Tangan Tipe 205
  3. Kelas 300: Jeratan Kunci
    Jeratan kunci (lock stitches) terbentuk dari dua atau lebih kelompok benang dengan karakteristik interlacing. Jeratan ini terbentuk dari kelompok benang pertama yang dilewatkan menembus bahan, dan ditahan atau dikunci oleh benang dari kelompok benang kedua yang disebut dengan benang bobin atau benang sekoci.
    Jahitan ini memiliki jeratan yang cukup kuat, tetapi tidak sekuat jeratan rantai dan mempunyai kelebihan tidak mudah lepas.
    Jeratan ini banyak digunakan dalam industri pakaian jadi, khususnya untuk bahan yang ringan dan sedang. Contoh jeratan kunci adalah jeratan kunci zig-zag yang banyak digunakan untuk memasang renda, elastis, dan pita.
    Jeratan ini dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan bentuk pengunciannya, yaitu mulai tipe 301 sampai tipe 309. Tipe jeratan kunci dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
    Jeratan Kunci Tipe 301
    Jeratan Kunci Tipe 304
    Jeratan Kunci Tipe 309
  4. Kelas 400: Jeratan Rantai Lengan Lebih dari Satu Benang
    Jeratan rantai dengan lebih dari satu benang terbentuk dari dua atau lebih kelompok benang (multi thread chain stitches) dengan karakteristik interlooping. Kelompok benang pertama dilewatkan menembus bahan dan membentuk lengkungan yang dikunci oleh benang kelompok kedua atau lainnya, dengan kelompok pertama disebut benang jarum, dan benang kelompok kedua atau lainnya disebut benang looper.
    Jahitan yang dihasilkan dari jeratan rantai ini lebih kokoh dan elastis daripada jahitan yang dihasilkan dari jeratan lainnya. Jeratan ini digunakan untuk jahitan yang memerlukan kekuatan, elastis, dan keamanan yang tinggi. Makin banyak benang yang dipakai dalam satu jeratan, maka makin kuat dan elastis jahitan yang dihasilkan. Jeratan ini sesuai digunakan untuk kain yang tebal, seperti jeans, cordorai, dan lain sebagainya.
    Jeratan ini dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan bentuk pengunciannya, yaitu mulai dari tipe 401 sampai tipe 417. Tipe jeratan rantai lengan lebih dari satu benang dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
    Jeratan Rantai Benang Rangkap Tipe 401
    Jeratan Rantai Benang Rangkap Tipe 402
    Jeratan Rantai Benang Rangkap Tipe 404
  5. Kelas 500: Jeratan Obras
    Jeratan obras (overedge chains stitches) terbentuk dengan karakteristik di mana satu atau lebih kelompok benang melingkar menutup bagian tepi kain yang dijahit. Jahitan dari jeratan ini dimaksudkan untuk melindungi bagian tepi bahan, atau menyambung dua bahan sekaligus untuk menutup bagian tepi. Jeratan ini disebut juga dengan jeratan overlock.
    Jahitan dari jeratan ini mempunyai sifat elastis dan banyak digunakan dalam industri pakaian jadi, seperti obras lapisan kantong dalam, obras komponen pakaian sebelum dijahit.
    Jeratan obras dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu mulai dari tipe 501 sampai tipe 531. Tipe jeratan obras dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
    Jeratan Penutup Tepi Tipe 501
    Jeratan Penutup Tepi Tipe 503
    Jeratan Penutup Tepi Tipe 505
  6. Kelas 600: Jeratan Rantai Penutup
    Jeratan rantai penutup (covering chain stitches) terbentuk dari tiga kelompok benang atau lebih dengan karakteristik di mana dua kelompok benang menutup kedua permukaan bahan. Benang dari kelompok pertama dilewatkan menembus bahan, sambil melewati kelompok ketiga yang berada pada permukaan atas bahan, sedangkan pada permukaan bawah bahan, benang kelompok pertama melakukan interloop dengan kelompok kedua.
    Jahitan yang dihasilkan dari jeratan ini bersifat elastik dan kuat, sehingga banyak digunakan untuk menjahit bahan rajut, dan menutup kedua permukaan dengan kekuatan yang cukup tinggi. Jeratan rantai penutup dibedakan mulai dari tipe 601 sampai 609. Tipe jeratan rantai penutup dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
    Jeratan Rantai Penutup Tipe 601
    Jeratan Rantai Penutup Tipe 602
    Jeratan Rantai Penutup Tipe 603