Langsung ke konten utama

Postingan

Karakteristik Kain dan Bentuk Pakaian

Karakteristik Kain Sumber Gambar : plazakain.com Pada bagian ini, kami akan membantu untuk mengidentifikasi karakteristik kain yang memengaruhi bentuk terakhir dari pakaian, dan akan menjelaskan bagaimana kain menentukan potongan pola garmen. Pembaca perlu mengerti terlebih dahulu desain mode, seperti serat, struktur, penyelesaian, dan kinerja teknik kain, juga bagaimana mengakses informasi teknik terkait desain mode.  Penampilan visual setiap pakaian secara langsung dipengaruhi oleh karakteristik kain yang dibuat. Memilih kain yang tepat untuk sebuah desain itu sulit, apalagi bekerja dengan berbagai jenis kain yang digunakan dalam industri tekstil, yang tidak terbatas jenisnya. Pemilihan kain oleh seorang perancang biasanya dilakukan pada tahap yang jauh lebih awal dalam penciptaan sebuah pakaian. Pada tahap ini akan lebih bermanfaat dalam membuat keputusan, seperti warna dan pola. Namun, menentukan kecocokan suatu kain untuk berbagai bentuk desain pada tahap konsep masih b

Melaksanakan Pekerjaan Bundling dan Numbering (Mengikat Potongan-Potongan Pada Pakaian)

Kegiatan memilah bahan-bahan yang telah dipotong dilakukan setelah melalui proses pemotongan ( cutting ) pakaian. Pada proses pemotongan, bahan dipotong dalam jumlah yang banyak atau berlapis-lapis dan disesuaikan dengan jumlah yang akan diproduksi. Potongan-potongan kain yang dihasilkan dari proses pemotongan terdiri atas berbagai macam warna dan ukuran, selain itu terdapat pula potongan-potongan kain keras (pelapis) untuk bagian-bagian yang memerlukan pelapis. Pengertian Bundling dan Numbering Bundling adalah kegiatan mengikat potongan-potongan pakaian yang sudah dikelompokkan berdasarkan warna, ukuran, dan jumlah, selanjutnya diikat dengan menggunakan tali agar tidak mudah lepas/tercecer saat dikirim ke bagian penjahitan ( sewing ). Pengikatan ( bundling ) bertujuan untuk mempermudah dalam pengiriman atau pengangkutan ke bagian penjahitan, dan memperlancar aktifitas kerja dibagian penjahitan karena potongan-potongan pakaian telah dikelompokkan dan diikat berdasarkan warna dan

Menyiapkan Tempat Kerja Berdasarkan Prosedur Kerja dan Kebutuhan Ergonomis

Tempat kerja adalah bagian penting dalam suatu usaha yang berpengaruh pada kenyamanan dan keselamatan kerja (siswa atau pekerja). Keadaan atau suasana yang nyaman ( comfortable ) dan aman ( safe ) akan menimbulkan gairah produktivitas kerja. Menyiapkan Tempat Kerja Pada industri garmen, tempat kerja berbeda antara tempat kerja memotong bahan ( cutting ) dengan tempat kerja menjahit ( tailoring ). Tempat kerja harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan peralatan kerja sehingga tempat kerja tersebut dapat memenuhi persyaratan tempat kerja yang ergonomis. Semua peralatan kerja haruslah tertata secara rapi dan efisien yang ditempatkan pada tempat-tempat khusus (misalnya : kotak atau box, lemari, dan sebagainya). Pada industri garmen, setidaknya terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengatur dan mengelola tempat kerja, yaitu : Memperhatikan kegunaan atau fungsi dari tempat tersebut. Misal : tempat kerja sewing harus dipisahkan dengan tempat kerja cutting , dan sebagainya

Prosedur Pengendalian Mutu di Industri Garmen

Untuk memenuhi produk yang bermutu tinggi, maka di samping harus sesuai dengan standar yang diminta oleh konsumen ( buyer ), pembeli, pemakai atau pelanggan maka di sisi lain adalah faktor kepuasan pemakai. Kepuasan pemakai/pelanggan adalah menjadi perhatian dari mutu ( quality ) produk, karena selama produk tersebut diproses dan dalam kondisi di bawah proses pengendalian ( control ) maka selama produksi tersebut berjalan, produk tersebut telah sesuai dengan apa yang menjadi keinginan/harapan pelanggan ( buyer ). Pada proses produksi garmen/pakaian, setiap tahapan proses dilaksanakan pengendalian mutu dari pihak quality control . Secara teknis, pengendalian mutu di industri garmen terdiri atas bagian-bagian berikut ini. Quality Control (QC) pada Bahan Baku/Kain (Fabric) Pengendalian mutu dilakukan untuk mengetahui/mengecek kualitas bahan baku (kain) yang akan diproses pada bagian pemotongan/cutting. Pengecekan pada bahan baku (kain) meliputi : Konstruksi kain Lebar kain Cacat

Aneka Pecah Pola (Model) Pada Kerah (Collar)

Pecah pola/model adalah pola dasar yang sudah digambar sesuai garis perubahannya, lalu digunting dan dipisahkan menurut garis dan bentuk masing-masing yang sudah dibuat, dan kemudian dirancang di atas bahan. Berikut ini adalah beberapa bentuk aneka pecah pola/model pada kerah (collar) Kerah Sport Ialah kerah rebah, tetapi juga dapat berdiri tanpa penegak. Pola Kerah Sport Kerah Shiller Ialah kerah rebah dan dapat berdiri tanpa penegak, apabila ditutup menjadi kerah tegak. Pola Kerah Shiller Kerah Kemeja Boord Terusan Ialah kerah dengan boord atau penegaknya terbuat dari satu pola. Pola Kerah Kemeja Boord Terusan Kerah Kemeja Ialah kerah berdiri yang terdiri dari dua bagian, yaitu kerah dan kaki kerah. Kerah kemeja disebut juga dengan boord kraah . Pola Kerah Kemeja Kerah Shanghay Ialah kerah polos yang berdiri di seputar leher. Kerah ini disebut juga dengan nama kerah China. Pola Kerah Shanghay Kerah Setali Ialah kerah yang menjadi satu dengan garis lehe

Mengoperasikan Mesin Jahit

Pada saat akan menjahit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga proses pekerjaan berlangsung dengan baik tanpa menimbulkan efek negatif terhadap tubuh pekerja/siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : Posisi Duduk yang Tepat Posisi badan saat menjahit Badan tegak Kaki kanan bertumpu pada pedal Kaki kiri bertumpu pada samping pedal Badan setara/lurus dengan posisi jarum Kegunaan pedal kaki Fungsi pedal kaki menyerupai kegunaan pedal kaki di mobil yaitu rem, akselerasi, dan kopeling. Cara Menggunakan Pedal Kaki REM – gerakan tumit yang menghentikan mesin seketika, bersamaan dengan gerakan tumit menginjak pedal kaki. AKSELERASI – tekanan ujung kaki yang menggerakkan motor dan memungkinkan mesin untuk menjahit semakin keras kaki menginjak pedal, semakin cepat mesin bergerak. KOPELING – tekanan ujung kaki yang ringan, hal ini memungkinkan pergerakan roda tangan dengan mudah untuk manuver posisi jarum. Misalnya, jahitan penggabungan kem